Ketua LKPD, Sekda NTB Tidak Konsisten Dan Masyarakat Pulau Sumbawa Minta Jatah Kegiatan Fornas!

Foto, Ketua Lembaga Penegak Kebenaran (LPKB) NTB, Burhan Metty
ChanelNtbNews, Dompu, NTB – Ketua Lembaga Penegak Kebenaran (LPKB) NTB, Burhan Metty menuding Sekda NTB, Lalu Gita Ariadi tidak konsisten dengan rencana awal pelaksanaan kegiatan Festival Olahraga Masyarakat Nasional (Fornas) VIII tahun 2025
Karena diduga menolak adanya perubahan rencana kegiatan fornas dan mengingingkan penyelanggaraan kegiatan tersebut di fokuskan pada pulau lombok untuk memuluskan kepentingan Pribadi maupun kelompok.
Burhan Metty mengatakan bahwa sangat menyayangkan dan keberatan dengan sikap sekda NTB yang tidak Provesional dalam penyelenggaraan kegiatan fornas tersebut
“Jangan di anaktirikan Pulau Sumbawa karena sumber PAD terbesar berada pada pulau Sumbawa,” katanya dengan nada protes.
Menurutnya, Pemikiran Sekda NTB sangat keliru dan tidak tepat, karena semata-mata mementingkan kepentingan Pulau Lombok dalam pelaksanaan kegiatan Festival Olahraga Nasional FORNAS maupun kegiatan lain-lain.
“Saudara ingin tunda dan mundur dari kegiatan fornas, sekalian saja saudara mundur juga sebagai Sekda NTB, mungkin itu lebih bagus dan tepat sasarannya, karena saudara membuat kegaduhan pada kegiatan FORNAS.” ungkapnya.
Lanjut Burhan mengungkapkan bahwa Sekda tidak bertanggung jawab terhadap perencanaan awal kegiatan fornas, sehingga tidak menerima atas perubahan perencanaan,” tolong dijelaskan apa perubahannya sehingga anda tidak merasa puas???. katanya dengan nada tanya.
Namun, apabila ingin menyelenggarakan kegiatan fornas, jangan hanya memperioataskan di pulau lombok saja, akan tetapi juga dilaksanakan di pulau Sumbawa
“Kalau ingin menyelenggarakan kegiatan FORNAS, jangan hanya di Pulau Lombok saja, kami masyarakat pulau Sumbawa juga minta dilaksanakan di pulau Sumbawa,” tegas Burhan
Maka, bukan hanya Pulau Lombok saja yang ingin di promosikan wisatanya, tetapi Pulau Sumbawa juga memiliki banyak potensi wisata yang bisa di promosikan, karena merupakan bagian dari Provinsi NTB
Sehingga menjadi pertanyaan besar apa yang disampaikan oleh sekda melalui media Antara, kamis 13/03/25 lalu “Tampaknya beda kepentingan dengan kami yang sisa waktu sampai Juli ini kami ingin fokus pada persiapan teknis. Kalau ini tidak ketemu lebih baik kami minta tunda atau kami mundur jadi tuan rumah,”
“Apa maksudnya ini????, memperkuat dugaan kami bahwa Sekda punya kepentingan pribadi yang terselubung dalam pelaksanaan kegiatan tersebut,” beber Burhan.
Ditambahkan Burhan, bahwa kalimat Sekda seperti ini terkesan sentimen terhadap Pulau sumbawa,” bukan hanya pulau lombok diurus dan di bangun karena NTB ada DUA PULAU.” ucapnya sinis
Diakhir, Burhan berharap kepada Gubernur dan wakil Gubernur NTB harus cerdas menyikapi persoalan FORNAS dan jangan sampai terhalang karena ada kepentingan SEKDA yang ingin menyelenggarakan kegiatan FORNAS di pulau lombok saja.
Justru, kalau dikaji secara administrasi keuangan, apabila menyebar kegiatan di 5 kabupaten dan kota se- pulau lombok, itu akan menghabiskan anggaran yang lebih besar, maka alangkah lebih baiknya di rampingkan kegiatan di satu tempat,
“Tetapi kalau memang mau menyebar kegiatan, jangan hanya di pulau lombok saja tetapi sebarkan se- NTB diantara dua pulau Lombok dan pulau Sumbawa itu lebih adil bijak arif kegiatan FORNAS.” ucapnya bijak.
Burhan menegaskan dari total Anggaran 30 miliar untuk rencana kegiatan fornas, kalau memang hanya diselenggarakan di pulau lombok saja, maka, masyarakat pulau Sumbawa ingin minta bagian anggaran tersebut
“Kami minta separuh anggarannya untuk adakan kegiatan fornas di Pulau Sumbawa, Jangan hanya semata-mata mementingkan kegiatan kelompok tertentu dan kami Ingatkan apabila permintaan kami ini dilindakan oleh Gubernur kami siap gruduk Kantor Gubernur habis lebaran.” tegas Burhan mengancam.
Sementara sampai berita ini ditayangkan, Sekda NTB belum dapat dimintai keterangannya.
Penulis Tim CNN