Dampingi Bupati Di Acara Pelantikan Lamdo, Berbalut Pakaian Serba Hitam, Ketua TP. PKK Terlihat Anggun 

Foto : Bupati Dompu Bambang Firdaus Didampingi Ketua TP. PKK Onti Farianti Saat Mengenakan Pakaian Khas Suku Donggo pada acara Pelantikan Pengurus Lembaga Adat Masyarakat Donggo (LAMDO), di Gedung Samakai, 

 

 

 

Dompu, NTB, ChanelNtbNews – Lembaga Adat Masyarakat Donggo (LAMDO) Kabupaten Dompu melaksanakan Pelantikan Pengurus Masa Bhakti 2025 – 2030, Selasa (02/12/25) di Gedung Paruga Samakai.

 

Pelantikan Pengurus Lamdo Resmi dilakukan oleh Bupati Dompu, Bambang Firdaus, SE

 

Acara tersebut dihadiri berbagai pihak terdiri dari Ketua DPRD, Anggota Forkompimda, Plh. Sekretaris Daerah, Staf Ahli Bupati, Asisten, Pimpinan OPD, Ketua MUI dan elemen penting lainnya.

 

Turut dihadiri Ketua Tim Penggerak PKK, Onti Farianti Bambang Firdaus. Dalam kesempatan ini bersama suami tercinta yang juga Bupati Dompu, yang mengenakan pakaian serba hitam khas budaya (adat) Donggo.

 

Ketua Tim Penggerak PKK yang akrab disapa Mami Onti ini terlihat anggun mengenakkan pakaian serba hitam, Makna simbolis dibalik pakaian serba hitam khas adat (Budaya) Donggo

 

Berdasarkan keterangan dari Tokoh Muda Donggo yang juga seorang jurnalis, Hambali, S.Pd yang dikonfirmasi seusai acara Pelantikan Pengurus Lamdo, dikalangan masyarakat Donggo pakaian serba hitam tersebut memberikan makna filosofis yang berakar dari kebiasaan hidup secara turun temurun dari masyarakat Donggo yang bermukim di Kabupaten Bima dari dulu hingga kini.

 

Menurutnya pakaian “Hitam-hitam” bagi masyarakat Donggo jaman dulu hingga sekarang berdasarkan pemahaman mereka melambangkan kecantikan, keteguhan pendirian dalam bertanggung jawab dan sudah menjadi kebiasaan dan adat istiadat.

 

Berdasarkan analisa para peneliti bahwa dalam berpakaian hitam-hitam, masyarakat Donggo meyakini dapat menangkal berbagai penyakit seperti gatal-gatal, panas dingin dan lain-lain.

 

Pakai Hitam-Hitam” bagi masyarakat Donggo merupakan ciri khas ke-Donggoan sejak dulu kala hingga kini masih berlaku bahkan digunakan untuk berpakaian pada upacara tertentu sehingga pakaian serba hitam dalam adat Donggo menjadi kebanggaan”, katanya.

 

Penulis IW