Diduga Sekelompok Preman Bayaran Serang Mahasiswa Saat Aksi Protes, Korlap Adim, Minta Pihak Kampus STIE Yapis Dompu Bertanggung Jawab.

Foto, Aksi Protes Mahasiswa STIE Yapis Dompu di Halaman Kampus STIE Yapis Dompu 

 

 

STIE Yapis Dompu Adalah Tempat untuk mencetak SDM yang Intelektual Bukan Ladang Para Premanisme Bayaran,”

 

ChanelNtbNews, Dompu, NTB – Kampus merupakan sebuah komunitas akademik yang menjadi wadah bagi mahasiswa dan dosen untuk belajar, berdiskusi, dan mengembangkan diri

 

Selain itu, kampus juga merupakan tempat bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman kerja yang relevan dengan bidang studi serta sebagai ladang mengasah ilmu agar mencetak SDM Yang Unggul dan intelektual

 

Namun, berbeda dengan Kampus STIE Yapis di Kabupaten Dompu yang diduga merupakan tempat perkumpulan sekelompok preman bayaran atau ladang pencetak generasi premanisme dan generasi pembunuh demokrasi

 

Bagaimana tidak, Puluhan Masiswa Aktif STIE Yapis Dompu yang sedang melakukan aksi protes menuntut pihak manajemen Kampus untuk segera melakukan Musyawarah Besar (Mubes) Ketua BEM karena dinilai cacat prosedural karena tidak melalui tahapan mekanisme.

 

Namun tiba-tiba Sekelompok orang yang tidak dikenal datang menghentikan aksi protes tersebut dengan mematikan sound sistem.

 

Tidak hanya itu saja, sekelompok orang yang diduga Preman bayaran kampus itu, kemudian mengejar sambil memukuli para massa aksi, akibatnya 3 orang mahasiswa mengalami luka-luka,

 

Foto, mahasiswa bernama Ferdiansyah salah satu korban premanisme yang mengalami luka robek dibagian kolopak mata sebelah kanan.

 

 

Hal itu diungkapkan oleh salah satu Mahasiswa STIE Yapis Dompu, sekaligus korlap aksi, Muhammad Adim Arsil pada awak media via WhatsApp, Jum’at 17/01/25 tadi malam.

 

Ia mengungkapkan awalnya kita melakukan aksi protes damai terhadap sejumlah kebijakan manajemen kampus terkait dengan pelaksanaan Pemilihan Ketua BEM, yang diduga tidak sesuai mekanisme.

 

Kemudian mendesak 3 waket dan kabag kemahasiswaan untuk segera mengeluarkan keputusan terkait Mubes ulang Ketua BEM

 

“Karena Alur kerja Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) Sekarang tidak melalui mekanisme yang sah dan tidak mengerti aturan main sehingga kerja KPUM Semau mereka saja.” ungkapnya dengan nada kesal

 

Namun, naasnya baru sekitar 25 menit orasi secara bergantian, hal memalukan itu muncul yang ingin membubarkan aksi protes terhadap pihak kampus,

 

Dimana, kata Adim sekelompok orang yang tidak dikenal itu datang mematikan sound sistem, kemudian kami dikejar dan dipukuli oleh sekelompok orang yang tidak dikenal yang diduga kuat merupakan preman bayaran pihak kampus untuk menggagalkan aksi protes itu

 

“Itu Antek-antek kampus yang sengaja dididik kampus untuk menjadi premanisme, untuk mencegah atau memukul mundur semua aksi ataupun kritikan yang bertolak belakang dengan keinginan pihak kampus sehingga sampai terjadi pengeroyokan terhadap 6 orang masa aksi.” bebernya.

 

Sehingga 3 orang mengalami luka-luka, diantaranya satu orang bernama Ferdiansyah mengalami luka robek di bagian mata sebelah kiri dan 2 orang lainnya Rizki dan Zakir luka memar di bagian belakang kepala.

 

“Kami sudah melaporkan persoalan itu ke pihak kepolisian dan kami akan kawal kasus ini sampai tuntas,”. ungkapnya.

 

Untuk itu, kami meminta pihak kampus Kampus Stie Yapis dompu untuk pertanggung jabab terhadap persoalan yang telah mencoreng nama kampus’ namun apabila tidak diindahkan maka kami akan melakukan perlawanan besar-besaran.

 

“Maka, sekali lagi kami ingatkan pihak hapus untuk tidak melakukan premanisme terhadap hak Demokrasi mahasiswa dan harus mampu benahi diri,” tegasnya dengan nada ancam.

 

Karena perlakuan kampus terhadap mahasiswa sangat memalukan dengan cara intimidasi, kriminalisasi, dan pembungkaman, serta mencoreng hak konstitusional para mahasiswa.

 

“Ini sudah mencedrai citra kampus yang selalu gaungkan kampus merdeka tetapi kenyataan kampus Anti-kritik dan premanisme,” bebernya.

 

Oleh karena itu, insiden yang memalukan itu akan berdampak pada kurangnya minat masyarakat untuk kuliah di Kampus STIE Yapis itu,

 

Karena telah mencoreng Dunia Pendidikan dan nama besar Kampus STIE Yapis, padahal kampus tersebut banyak diminati oleh masyarakat Dompu bahkan orang di luar daerah.

 

Sementara sampai berita ini ditayangkan, pihak manajemen kampus STIE Yapis Dompu belum dapat dimintai keterangannya.

Penulis Tim CNNEWS




BSI Mountrash Dompu Peduli Lingkungan “Menyelamatkan Lingkungan Dengan Donasi Sampah Plastik Ocean Heroes BSI Dompu”

Serba-serbi kegiatan Peduli Lingkungan “Menyelamatkan Lingkungan Dengan Donasi Sampah Plastik Ocean Heroes BSI Dompu” di Halaman SMAN 1 Dompu 

 

 

ChanelNtbNews, Dompu, NTB – Pahlawan tak hanya muncul dari medan perang, tetapi juga pada lingkungan, hal itulah yang dilakukan oleh para Siswa-siswi SMAN 1 Dompu dengan Bank Sampah Indonesia (BSI) Mountrash Dompu, mereka menginspirasi dengan semangat tanpa lelah untuk menjaga dan melestarikan lingkungan,

 

Bank Sampah Indonesia (BSI) Mountrash Dompu, bekerjasama dengan Dirut Ronny, NGO Plastic-Indo Kanada mengadakan Kegiatan Peduli Lingkungan “Menyelamatkan Lingkungan Dengan Donasi Sampah Plastik Ocean Heroes BSI Dompu” Yang diselenggarakan oleh Plastic Bank Indonesia

 

Didukung oleh Ketua DPRD Kabupaten Dompu, Kodim 1614 Dompu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Dompu, dan seluruh Keluarga Besar SMA Negeri 1 Dompu

 

Dengan Tema Bersih itu Untung, satu plastik botol plastik diganti dengan satu botol minyak goreng untuk semua siswa dan guru.

 

Kegiatan dirangkaikan dengan penyerahan secara simbolis sampah botol plastik oleh Siswa-siswi kepada Kadis LH Dompu Jufrin ST,.MT, yang berlangsung di Halaman SMAN 1 Dompu, Jum’at, 17/01/24

 

Hadir dalam kegiatan tersebut, antara lain, Ketua DPRD Kab. Dompu, Ir. Muttakun. Kadis LH Dompu, Jufri ST. Pasi Ter Kodim 1614/Dompu Lettu Inf. Hamzah. Kepala Sekolah SMAN 1 Dompu Drs. Nuriadin. Danpos Woja Koramil 1614-01/Dompu Peltu Ilham dan para guru SMAN 1 Dompu, serta para Siswa SMAN 1 Dompu.

 

 

Dalam sambutan, Kepala Sekolah SMAN 1 Dompu Drs. Nuriadin menyampaikan bahwa kami dari Para Guru dan siswa/siswi sangat berterima kasih kepada dinas LH Dompu dan Ketua DPRD Kabupaten Dompu Serta Kodim 1614/Dompu yang sudah hadir ditempat ini dalam rangka kegiatan peduli lingkungan

 

Lanjut, Dikatakan Kepsek bahwa pemberian materi sampah di sekolah SMAN 1 Dompu bertujuan untuk menanamkan kesadaran dan kepedulian siswa terhadap lingkungan

 

“Program ini akan terus bergulir dalam siklus pemilahan dan pengumpulan sampah di sekolah dan lingkungan sekitar,” jelas Nuriadin.

 

Karena pada tiap dua pekan pihak Dinas LH Kabupaten Dompu akan menjemput dan menyalurkan nya ke tempat transit hanggar sampah di Mountrash Dompu, sebelum di packing dan dikirim ke pabrik daur ulang di pulau Jawa.

 

“Edukasi pengelolaan sampah oleh pihak BSI Mountrash Dompu sangat bermanfaat untuk anak-anak,” ujar Nuriadin

 

Dikesempatan yang sama, Ketua DPRD kabupaten Dompu, Ir. Muttakun mengajak seluruh siswa SMAN 1 Dompu, agar ikut aktif menyuarakan program penanggulangan sampah, dan pada saatnya nanti menjadi Duta Lingkungan Bersih.

 

Karena kami akan membantu program2 Pemerintah di Kabupaten Dompu khususnya bagaimana mewujudkan Dompu dengan lingkungan yang bersih indah,

 

“Ini semua menjadi tanggung jawab kita semua, tapi kita berbicara tentang sampah hari ini, namun tadi saya lihat sudah banyak sampah-sampah plastik yang dimasukkan ke dalam keranjang plastik, saya sedih rasanya kita hidup di Kabupaten Dompu kemudian ternyata kami tidak memberikan contoh yang baik,” kata Muttakun penuh motivasi.

 

Untuk itu, kata Muttakun kabupaten Dompu ini adalah rumahnya anak-anakku yang ada di SMA, SMP dan SD,

 

“Kami Pemerintah termasuk Ketua DPRD akan memberikan dukungan dan akan mendorong kerjasama semua masyarakat untuk bersama-sama menjaga kebersihan.” ungkap Muttakun penuh semangat.

 

Oleh karena itu, Gerakan untuk membersihkan sampah adalah supaya Pemerintah dan masyarakat sadar untuk menjaga lingkungan dari sampah yang berada di Kabupaten Dompu,

 

“Dengan demikian Saya mau menjadikan anak-anak ini bagian dari solusi atas sampah.” tutup Dae Yajid penuh inspirasi

 

Sementara Kadis LH Kab Dompu, Jufrin, ST,.MT, dalam pemberian materi menjelaskan solusi dalam pengelolaan sampah di sekolah adalah sebagai berikut :

1. Membuat program daur ulang sampah dengan menempatkan tempat sampah yang berbeda untuk sampah organik dan anorganik.

2. Mengajak siswa untuk melakukan kampanye pengurangan sampah dengan membuat poster atau Pamflet.

3. Menyediakan tempat kompos untuk mengolah sampah organik menjadi pupuk.

4. Melakukan kerjasama dengan pihak lain seperti dinas kebersihan atau perusahaan daur ulang untuk mengambil sampah sekolah.

5. Mengadakan kegiatan bersih-bersih lingkungan secara rutin dengan melibatkan siswa dan guru.

 

Sedangkan cara mengolah sampah di sekolah antara lain, dengan cara mendaur ulang, mengompos, dan memilah sampah organik dan non-organik.

 

“Dengan melakukan pengolahan sampah yang baik di sekolah, kita dapat membantu mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir dan menjaga kebersihan lingkungan.” jelas Jufrin

 

Disisi lain, Jufrin menjelaskan bahwa sampah di sekolah juga dapat menimbulkan berbagai bahaya, seperti menarik hewan pengganggu seperti tikus dan lalat, menyebabkan bau yang tidak sedap, serta memperburuk kondisi lingkungan sekitar,

 

Akan tetapi, jika sampah tidak dikelola dengan baik, kata Kadis, sampah juga dapat menyebabkan pencemaran tanah dan air yang dapat membahayakan kesehatan manusia.

 

“Oleh karena itu, penting bagi sekolah untuk memiliki sistem pengelolaan sampah yang baik dan mengajarkan siswa untuk membuang sampah pada tempatnya.” terang Kadis akhiri materi.

 

Berdasarkan Pantauan, Semua siswa dan guru terlibat ikut aktif pada acara dan mengikuti fun quiz serta mendapat kan hadiah.

 

Penulis IW




Babinsa Kempo, Materi Wasbang Dan PBB, Menciptakan Kedisplinan Dan Menanamkan Pilar Kebangsaan Kepada Siswa-siswi SMAN 1 Kempo

Foto, Babinsa Kempo Koramil 1614-02Kempo, pada kegiatan melatih PBB Siswa-siswi SMAN 1 Kempo 

 

 

ChanelNtbNews, Dompu, NTB – Dalam konteks militer, Belajar baris berbaris (PBB) merupakan peraturan dasar yang penting untuk menciptakan kedisiplinan dan kekompakan.

 

Dalam hal ini, Babinsa Desa kempo Koramil 1614-02/kempo memberikan materi Wawasan Kebangsaan (Wasbang) dan Peraturan Baris Berbaris (PBB) kepada siswa- siswi SMAN 1 Kempo.

 

Kegiatan Tersebut berlangsung di lapangan sekolah SMAN 1 Kempo, Kamis, 02/01/24 pagi tadi

 

Dalam kegiatan tersebut Babinsa Kempo menyampaikan bahwa kegiatan ini tujuannya untuk memberikan wawasan dan pengetahuan kepada para peserta atau siswa-siswi SMAN 1 Kempo

 

Selain itu, Babinsa menjelaskan kami juga melatih PBB, bagaimana peraturan baris berbaris yang sesuai aturan? guna menjadikan pedomana bagi para pelajar untuk kegiatan upacara dan sejenisnya.

 

Oleh karena itu, Babinsa menuturkan bahwa kegiatan ini sangat antusias diikuti oleh para pelajar SMAN 1 Kempo.

 

Disamping itu, kata Babinsa kami juga memberikan materi wasbang yakni 4 pilar kebangsaan,” berupa : Pancasila , UUD 1945, BHINEKA TUNGGAL IKA, serta NKRI harga mati.” ungkap Babinsa dengan tegas

 

Sementara dihubungi terpisah, Kepsek SMAN 1 Kempo, Titin Nurhaidah, SPd menyampaikan ucapan terimakasih kepada TNI khususnya Babinsa Koramil Kempo, yang sudah melatih Anak-anak tentang cara PBB yang baik dan benar.

 

Karena PBB ini modal dasar untuk menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas, menanamkan rasa tanggung jawab, membangun rasa persatuan,

 

Kemudian melatih kesadaran diri, mengontrol emosi, melatih konsentrasi dan fokus, membentuk ketahanan fisik dan mental,

 

“Serta menanamkan sikap hormat dan patuh mengembangkan kemampuan kepemimpinan meningkatkan kerjasama dan kekompakan tim,” ucap kepsek yang sebentar lagi menjadi ibu Wakil Bupati Dompu.

 

Penulis IW




Kepsek SMAN 2 Dompu, Hendratno, SPd Ucapkan Selamat Hari Jadi NTB Yang ke-66

Foto, Kepala Sekolah SMAN 2 Dompu, Hendratno, SPd 

 

 

 

ChanelNtbNews Dompu NTB – Dalam rangka memperingati hari terbentuknya Provinsi NTB tanggal 17 Desember, hari tersebut merupakan momen yang bersejarah bagi masyarakat NTB

 

Maka, lewat momen ini, Kepsek SMAN 2 Dompu, Hendratno SPd mengucapkan selamat hari jadi NTB yang ke-66 tahun 2024, Dirgahayu NTB

 

Penulis IW 




Koramil 1614-01/Dompu Laksanakan Kegiatan Wawasan Kebangsaan Dan Kedisiplinan

Foto, Danramil 1614-01/Dompu, Kapten Kav. Muhammada Kasim Asd didampingi anggota Pelda Suratman, serka Amiruddin dan Serda Firman, saat Kegiatan Wawasan Kebangsaan Dan Kedisiplinan

 

 

ChanelNtbNews, Dompu, NTB – Dalam rangka membina Generasi Bangsa yang berkarakter dan berakhlak, Kodim 1614/Dompu melalui Koramil 1614-01/Dompu bekerja sama dengan SMKN i1 Dompu melaksanakan kegiatan Wawasan Kebangsaan dan kedisiplinan.

 

Kegiatan ini berlangsung 6 hari, sejak hari Senin, tanggal 18 November sampai dengan hari Sabtu, tanggal 23 November Tahun 2024, di SMKN 1 Dompu,

 

Hal itu disampaikan oleh Danramil 1614-01/Dompu, Kapten Kav. Muhammada Kasim Asd didampingi anggota Pelda Suratman, serka Amiruddin dan Serda Firman pada awak media usai lomba PBB di lapangan SMKN 1 Dompu.

 

Kapten Kav. Muhammad Kasim menyampaikan bahwa dari awal hari Senin, kita melaksanakan kegiatan khusus untuk kelas 10, dengan memberikan teori tentang wawasan kebangsaan dan kedisiplinan bagi siswa-siswi yang baru.

 

“Hari pertama, kegiatan teorinya full untuk kelas 10,” jelas Danramil.

 

Kemudian dihari kedua, Selasa, Rabu, Kamis Jumat dan Sabtu ini hari terakhir itu full diberikan materi,” kemarin di Koramil kita berikan materi PBB,” ungkapnya.

 

Lanjut dijelaskan Kapten Inv. Muhammad Kasim, bahwa untuk kegiatan wawasan Kebangsaan dan kedisiplinan itu dilaksanakan selama 2 hari di lapangan Karijawa.

 

Sedangkan dihari Jum’at itu di kumpulkan menjadi satu untuk dilakukan evaluasi hasil dari kegiatan 3-4 hari kemudian di ramu.

 

Foto, kegiatan Wawasan Kebangsaan dan kedisiplinan di SMKN 1 Dompu 

 

Sementara untuk hari Sabtu perlombaan PBB, dengan peraturan baris berbaris dalam rangka membina anak-anak ini,” Alhamdulillah yang juara 1, 2 dan 3 tadi mendapatkan hadiah,” terang kapten

 

Selain itu, banyak hal yang kita bina, baik itu kedisiplinan, akhlak, kepribadian, kinerja dalam belajar mengaja,” itu banyak yang kita bina,” ungkapnya penuh semangat.

 

Sehingga apa yang kita terapkan ini, berkaitan dengan maraknya kenakalan remaja, seperti Narkoba, panahan termasuk insiden kemarin yang menghilangkan nyawa anak-anak, walaupun pelakunya bukan disini,

 

“Artinya kita memberikan edukasi dan gambaran, bahwa Kejadian demi kejadian yang terjadi selama ini, dan itu yang harus dihindari oleh anak-anak ini,” papar serius.

 

Ditambahkan, Muhammad Kasim, hal ini sebagai langkah antisipasi atau pencegahan dengan melakukan pembinaan terhadap anak-anak,” jangan sampai terjerumus dengan hal-hal yang negatif seperti yang saya sebutkan tadi.” saranya.

 

Dengan kita melakukan pembinaan selama satu minggu ini, pada intinya demi masa depan anak-anak itu sendiri.” alhamdulillah kegiatan ini berjalan lancar dan diterima baik oleh pihak sekolah ini.” ucapnya.

 

Maka, diharapkan kepada seluruh komponen berkolaborasi dalam menciptakan Kabupaten Dompu yang aman dan damai, baik dalam pelaksanaan Pilkada maupun anak-anak dalam belajar mengajar.

 

“Anak-anak bisa sekolah dengan baik, belajar dengan rajin tanpa ada keributan, kenakalan dan sebagainya,” ujar kapten menutup Penyampainnya.

 

Penulis IW




Cegah Masifnya Kenakalan Remaja, Plt KCD Dikbud, Langkah Preventif, Bangun Kesepakatan MOU Dengan Kodim Lewat Program “Sekolah Disiplin”

Foto, Plt. KCD Kabupaten Dompu Dikbud Provinsi NTB, Abdul Yarid, ST

 

 

ChanelNtbNews, Dompu, NTB, Dengan maraknya kasus Kenakalan Anak/Remaja yang masif terjadi akhir-akhir ini, mendapat perhatian serius dari Pemerintah Provinsi NTB KCD Dikbud Kabupaten Dompu selaku yang memiliki kewenangan terhadap satuan Pendidikan, SMA, SMK dan SLB yang ada di wilayah Kabupaten Dompu.

 

Tengah melakukan berbagai langkah-langkah strategis dalam upaya mencegah terjadinya tindakan kekerasan dalam hal kenakalan Remaja yang sudah sampai pada tahap yang mengkhawatirkan dan melanggar hukum serta merugikan orang lain.

 

Namun, tidak semata-mata Kenakalan Anak/Remaja merupakan tugas sepenuh pihak sekolah, akan tetapi tanggung-jawab seluruh elemen masyarakat, lebih-lebih orang tua yang memiliki peran penting dalam membimbing dan membina Anak-anaknya

 

Menanggapi masifnya Kenakalan Anak/Remaja, Plt, Kepala Cabang Dinas Dikbud (KCD) Kab Dompu Provinsi NTB, Abdul Yarid, ST, mengatakan bahwa sebagai Pelaksana Tugas (PLT) yang diberikan kewenangan oleh Pemerintah Provinsi NTB, mulai 2 Oktober sampai dengan 31 Desember

 

Dengan melihat kondisi hari ini, begitu masif terjadinya, Kenakalan Remaja ini yang melibatkan siswa-siswa terutama yang memberikan kontribusi besar itu Anak SMP, SMA dan SMK

 

“Anak-anak SMP Kelas 3 atau kelas 9 dan SMA kelas 10 dan 11,” baber Plt KCD Dikbud, saat dikonfirmasi awak media di kediamannya Kelurahan Kandai Dua, Minggu, 24/11/24, sore tadi.

 

Plt KCD Dikbud juga memaparkan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dan kunjungan di beberapa sekolah, jadi pada saat kunjungan itu, ada hal penting yang kami sampaikan, karena masing-masing sekolah ini berbuat, berkolaborasi sinergitas dengan Stackholder,

 

Dalam hal, misalnya komite, perangkat Desa/Kelurahan, Babinkamtibmas dan Babinsa, untuk sama-sama bersinergi memantau bagaimana perkembangan anak dalam mengikuti proses kegiatan belajar mengajar di sekolah,

 

“Kami instruksikan secara langsung ke masing-masing Kepala Sekolah untuk membangun sinergitas dengan Stackholder, hal ini sangat penting dilakukan,” pungkas Abdul Yarid.

 

Dengan melihat kondisi hari ini, kata Abdul Yarid, maka perlu mengambil langkah-langkah Preventif atau tindakan pencegahan yang dileburkan dalam bentuk draft.

 

“Ada program yang namanya “Sekolah Disiplin” yang insyaallah kedepannya, kami akan berkoordinasi dengan Dandim, karena kapasitas dan kewenangan kami yang terbatas di jajaran pendidikan menengah SMP, SMA, SMK dan SLB,” terangnya.

 

Lebih lanjut Dikatakan Abdul Yarid bahwa kedepannya kami berencana membangun MOU dan membuat kesepakatan dengan Dandim dalam rangka bagaimana siswa-siswa ini, untuk dibina lebih lanjut dalam hal kedisiplinan, walaupun out put kontradiktif, karena ini di luar kemampuan atau kendali sekolah,

 

Dimana siswa2 ini, nantinya akan menjadi contoh bagi teman-teman yang lainnya. ketika mereka kembali ke sekolah, karena kita harus mengakui bahwa UU yang menjadi hak perlindungan anak ini. menjadi momok bagi guru2 dalam rangka menindalanjuti hal-hal yang terjadi di sekolah, sehingga kita jarang keluar membangun kemitraan dengan Stackholder,

 

Kemudian langkah-langkah itu, tentu dari sisi waktu lebih variatif tergantung dari tingkat kenakalan, misalnya ada yang satu minggu, 2 minggu dan seterusnya, bagaimana bentuk polanya? nanti kita sepakati dengan Dandim,

 

Disatu sisi orang tua juga harus terlibat dalam mengawasi anak dan pihak sekolah juga dalam hal ini akan memantau kegiatan siswa, disamping kami juga usulkan, bagaimana keterlibatan guru? dalam hal ini Guru Agama dalam hal mengkonserling anak-anaknya.

 

Kenapa kondisi kondisi seperti ini terjadi? Abdul Yarid menjelaskan karena memang kenakalan remaja ini tidak bisa juga kita menyalahkan anak-anak saja, karena proses pendidikan anak ini ada tiga tingkatnya,

 

Yakni, tempatnya di sekolah, kemudian di masyarakat dan di tengah2 keluarganya.” mungkin ada pola-pola dari 3 kondisi yang dapat dilakukan pihak sekolah yakni penguatan pendidikan karakter melalui pendidikan agama.” imbuhnya.

 

Disisi lain juga ada kewajiban-kewajiban anak misalnya dibangkitkan melaksanakan shalat bersama di sekolah. kemudian hal-hal lainnya yang memicu itu maupun di lingkungan masyarakat,” karena di lingkungan ini sudah tidak ada lagi yang kita lihat akhir-akhir ini.” cetusnya pesimis.

 

Sehingga tidak ada lagi anak-anak punya tempat untuk berdiskusi tentang hal-hal positif, justru cenderung ketika mereka bergaul di lingkungan ini terpengaruh dengan hal-hal positif,”kalau sudah di luar sekolah di tingkat masyarakat ini diluar kewenangan dan tugas yang kami emban di sekolah.” katanya

 

Oleh karena itu Abdul Yarid menyebutkan bahwa sekarang ini, kami sudah sampaikan pada Pemerintah Daerah dan kami menunggu undangan dari Pemerintah Daerah untuk mempertemukan kami dengan pra psikolog anak.

 

“Sebab kesepakatan ini harus dibangun secara bersama, Pemerintah Daerah harus tahu, supaya nanti tidak saling mengklaim. bahwa ini tanggung jawab dimasing dinas atau lembaga Pendidikan Pemerintah Daerah.” ungkapnya.

 

Sehingga ketika kesepakatan ini sudah dibangun masing-masing mengambil tugas sesuai dengan fungsinya masing-masing yang berkaitan adanya tindakan, insidental masyarakat dan tindak tanduk anak-anak yang masih berkaitan dengan sekolah.

 

“Inikan bagian dari kekurangan dan lain-lain. sehingga selalu bermuara kepada pihak sekolah.” tuturnya.

 

Diakhir, Kepsek SMKN i Woja ini berharap dimomentum Hari Guru, bagaimana guru2 ini betul-betul menjadi seorang guru serta para kepala sekolah bagaimana mampu menciptakan kondisi-kondisi yang ada di sekolah ini

 

“Kondisi-kondisi yang membuat nyaman artinya. segala sesuatu yang terjadi di sekolah ini adalah kondisi-kondisi yang memang memberikan pembelajaran kepada anak-anak. lalu kemudian anak-anak ini bisa menjadi orang-orang yang menjadi dambaan dalam ingatan.,”terangnya.

 

Oleh karena itu, pendidikan yang formal ini, yang dilakukan oleh pihak sekolah itu mulai jam 7.30 sampai dengan jam 13 30 dan ada juga yang menggunakan pola 14, 30. hanya sebatas itulah guru-guru atau sekolah menyelenggarakan pendidikan yang formal terhadap anak-anak

 

Selain Pembinaan-pembinaan yang dilakukan di luar itu yakni ada juga pembinaan sifatnya ekstrakurikuler yang diterapkan sebagai langkah pihak sekolah untuk memberikan ruang-ruang positif bagi anak.

 

“Kalau anak-anaknya sudah diciptakan ruangan positif dalam bentuk ekstrakurikulum misalnya, main bola disekolah, atau latihan bola kemudian olah keterampilan vokal dan olah raga lainya seperti seni dan budaya. nah kalau ini terus diciptakan oleh kita maka kondisi-kondisi yang terjadi yang marak pada akhir-akhir ini mungkin akan berkurang bahkan raib.” ujar Dae Yarid sapaan akrabnya

 

Penulis IW