Implementasi Dari Program BBF-DJ, SMPN 6 Dompu Gelar Kegiatan Ekstrakulikuler Belajar Mengaji 

Foto, Kepsek SMPN 6 Dompu, Suhada, SPd 

 

 

Dompu, NTB, ChanelNtbNews – Ekstrakurikuler mengaji adalah kegiatan tambahan di luar jam pelajaran yang bertujuan untuk mengajarkan siswa membaca, menulis, menghafal, dan memahami Al-Qur’an.

 

Kegiatan ini mencakup berbagai bentuk, seperti Tilawah (membaca dengan indah), Tahfidz (menghafal), Tartil (membaca dengan tartil), dan BTQ (Baca Tulis Al-Qur’an).

 

Seperti halnya SMPN 6 Dompu Menggelar Kegiatan Rutin Ekstrakurikuler belajar mengaji setiap hari Jum’at di sekolah tersebut,

 

Dengan tujuan utamanya adalah memperkuat nilai-nilai spiritual, membentuk karakter, meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an, dan memperluas pengetahuan agama Islam siswa.

 

Untuk melatih siswa membaca Al-Qur’an dengan benar dan suara yang merdu, serta memperkuat pemahaman ayat-ayatnya.” jelas Kepsek SMPN 6 Dompu, Suhada, SPd, saat dikonfirmasi awak media di ruang Kepala Sekolah, Jum’at, 17/10/25, tadi pagi.

 

Selain itu, Kata Kepsek SMPN 6 Dompu, kegiatan ini fokus pada menghafal surat-surat atau keseluruhan Al-Qur’an, yang sering kali menggunakan metode menghafal yang efektif.

 

Dalam mempersiapkan siswa untuk mengenal, memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran Al-Qur’an.” Kegiatan yang membekali siswa dengan kemampuan dasar dalam membaca dan menulis Al-Qur’an.” Kata Kepsek 

 

Lebih Jauh, Kepsek, menjelaskan bahwa kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap hari Jum’at sebagai implementasi Program Bupati dan Wakil Bupati Dompu (BBF-DJ)

 

Karena kegiatan ini hanya ada pada kegiatan Ekstrakurikuler belajar mengaji,” jelasnya. 

 

Ditambahkan Kepsek Suhada, kegiatan Imtaq ini terbagi menjadi dua, yang terdiri dari, Iqro 1, Iqro 2, Iqro 3, Iqro 4, Iqro 5, Iqro dan Al-Qur’an,

 

Iqro 1,2 digabung dengan Iqro 3, Iqro, dan Iqro 4,5 gabung serta Iqro 6 tersendiri, Allhamdulilah beberapa Minggu ini berjalan lancar,” ungkapnya.

 

Foto Kegiatan Sholawat dan Ekstrakulikuler Belajar Mengaji di SMPN 6 Dompu 

 

Kepsek juga menerangkan bahwa di pagi hari Jam. 07.00 sampai Jam 09.00, itu diisi dengan kegiatan Imtaq,” jadi kita melaksanakan Sholawat bersama, yasinan bersama, dan ceramah,” bebernya.

 

Setelah itu, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan rutin Ekstrakulikuler yakni belajar mengaji untuk para siswa-siswi SMPN 6 Dompu.

 

Diakhir, Kepsek SMPN 6 Dompu berharap kedepannya, kegiatan ini berjalan sesuai dengan Visi-misi Pemerintah Daerah Kabupaten Dompu.

 

Dan ketika anak-anak SMPN 6 Dompu ini tamat, mereka itu sudah punya dasar sebagai syarat untuk masuk ke SMA.

 

Ketimbang tahun-tahun kemarin, anak-anak ada belum fasih sholat, belum bisa ambil air wudhu,” pintanya 

 

Selain itu kegiatan keagamaan ini juga bisa menjadi benteng bagi anak-anak untuk terhindar hal-hal yang negatif, seperti, Narkotika, Bullying dan sebagainya,” tapi Alhamdulillah selama saya deklarasi Anti bullying dan Anti Narkoba di sekolah ini,” ujar Kepsek Ibu Suhada.

 

Pantauan langsung media, Siswa-siswi SMPN 6 Dompu sangat antusias mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Belajar Mengaji.

 

Dan semakin semangat, Ketika Ibu Kepala Sekolah memberikan Bonus Rp. 100. 000, bagi 6 orang siswa-siswi yang fasih menghafal Ayat-ayat Pendek.

 

Penulis : Gepeng 




BGTK NTB Gelar Pelatihan Pembelajaran Mendalam Bagi Kepala Sekolah Jenjang SD, SMP Dan SMA Di SMAN 1 Woja

Foto, Kepsek SMAN 1 Woja, Bunyamin, SPd 

 

 

Dompu, NTB, ChanelNtbNews – Pembelajaran mendalam bagi kepala sekolah adalah pelatihan dan pengembangan kompetensi untuk mengubah mereka menjadi pemimpin pembelajaran (leader of learning) yang mampu menciptakan ekosistem belajar kondusif dan mendorong keterlibatan aktif siswa, menguasai teknologi digital, memperkuat kolaborasi,

 

Serta menjadi agen perubahan untuk meningkatkan mutu pendidikan, mempersiapkan siswa menghadapi tantangan masa depan seperti berpikir kritis dan adaptasi di era digital, menurut Kemendikdasmen dan KSPSTENDIK Kemdikbud.

 

Maka, Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar kegiatan Pelatihan Pembelajaran Mendalam bagi Kepala Sekolah jenjang SD, SMP, dan SMA.

 

Kegiatan tersebut di hadiri oleh Kepala Sekolah SD, SMP dan SMA se-kabupaten Dompu yang berlangsung di ruang kelas SMAN 1 Woja, Selasa, 14/10/25.

 

Disela-sela kegiatan tersebut, Kepala Sekolah SMAN 1 Woja, Bunyamin, SPd, menyampaikan bahwa Kegiatan ini adalah On The Job Training (OJT) Pembelajaran Mendalam tahap kedua bagi Kepala Sekolah SD, SMP dan SMA Se-kabupaten Dompu

 

Kegiatan tahap pertamabya sudah di laksanakan satu bulan lalu di SMKN 1 Woja dan tahap kedua di SMAN 1 Woja, sehari saja,” jelas Kepsek Bunyamin 

 

Lebih lanjut dijelaskan Kepsek, Bunyamin Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman, pengetahuan bagi Kepala Sekolah selanjutnya kepala sekolah akan mengimplementasikan pada masing-masing sekolah

 

Dan mendapatkan pengalaman belajar yang nantinya dapat diterapkan pada Bapak/Ibu di Sekolahnya masing-masing,” terang Kepsek SMAN 1 Woja.

 

Selain itu, menciptakan Ekosistem Belajar Kondusif untuk membangun lingkungan sekolah yang mendukung proses belajar siswa secara holistik, mencakup olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga,

 

Disamping mendorong Keterlibatan Aktif Siswa dengan Melatih kepala sekolah untuk mendukung guru menciptakan pembelajaran yang menumbuhkan berpikir kritis, empati, kemandirian belajar, dan keterampilan,” bukan hanya hafalan.” ujarnya 

 

Dengan memperkuat Kemitraan Kolaboratif: Membangun kolaborasi antara guru, siswa, keluarga, dan seluruh pihak terkait untuk mencapai tujuan pembelajaran.

 

Kemudian mendorong Pemanfaatan Teknologi Digital untuk Membekali kepala sekolah dengan strategi dan wawasan untuk memanfaatkan teknologi digital secara efektif dalam manajemen dan pengembangan pembelajaran.

 

Menjadi Agen Perubahan dalam menginspirasi kepala sekolah untuk menjadi fasilitator dan agen perubahan yang mampu memimpin transformasi dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah nya.” Papar Benyamin.

 

Diakhir, Kepsek SMAN 1 Woja, berharap kepada seluruh kepala sekolah yang mengikuti kegiatan ini, agar memiliki pemahaman yang sama di dalam mengimplementasikan pembelajaran mendalam

 

Berbagai pengalaman belajarnya dengan baik disekolah masing-masing, semoga bermanfaat,” ujar Kepsek.

 

Penulis IW 




Proyek Pembangunan SMPN 2 Pajo Sudah Mencapai 30% Dengan Kualitas Tidak Diragukan, Ketua P2SP, Pastikan Rampung Bulan Oktober 2025.

Foto, Suriadin Ketua P2SP SMPN 2 Pajo Bersama Pimpinan Redaksi ChanelNtbNews di SMPN 2 Pajo 

 

 

Dompu, NTB, ChanelNtbNews – Proyek Pembangunan sekolah adalah bagian dari upaya Pemerintah untuk membangun atau merehabilitasi fasilitas pendidikan, seperti gedung sekolah dan ruang kelas, agar dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan memberikan lingkungan belajar yang lebih baik.

 

Tentunya dengan mengacu pada Petunjuk Teknis Program Revitalisasi Pembangunan Sekolah SD/SMP/SMA adalah peraturan (seperti Perdirjen PAUD Dasmen Nomor M2400 C HK 03.01 2025 yang dikeluarkan untuk tahun 2025) yang mengatur pelaksanaan program untuk meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan dengan bantuan pemerintah.

 

Aspek Penting dalam Petunjuk Teknis ;

# Kriteria Penerima Bantuan : Penetapan sekolah penerima didasarkan pada kondisi bangunan yang rusak dan pemenuhan persyaratan lainnya.

# Pengelolaan Dana : Mengatur penyaluran dana dan memastikan penggunaannya efektif, efisien, dan akuntabel.

# Peran Masyarakat : Melibatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan program untuk meningkatkan rasa memiliki dan tanggung jawab terhadap pendidikan.

# Pengawasan : Melibatkan pengawasan dari berbagai pihak, termasuk aparat penegak hukum, untuk memastikan program berjalan jujur dan profesional.

 

Program ini menggunakan skema swakelola, melibatkan partisipasi masyarakat, bertujuan untuk memperbaiki kerusakan bangunan serta membangun prasarana baru agar kualitas pendidikan merata. Petunjuk teknis ini mencakup kriteria penerima bantuan, mekanisme penyaluran dana, proses pelaksanaan di sekolah, serta pelaporan untuk memastikan akuntabilitas penggunaan dana.

 

Tujuan Program sebagai berikut :

– Meningkatkan kualitas dan pemerataan sarana dan prasarana pendidikan di seluruh Indonesia.

– Memenuhi hak setiap anak atas pendidikan yang berkualitas melalui fasilitas yang layak.

– Memperkuat pembangunan sumber daya manusia dan karakter generasi muda.

 

Sasaran Program ;

– Satuan pendidikan (SD, SMP, dan SMA) yang mengalami kerusakan prasarana/ruang/bangunan.

– Satuan pendidikan yang memiliki status tanah yang jelas.

– Satuan pendidikan yang terdaftar dan memenuhi persyaratan lainnya seperti memiliki NPSN dan mengisi Dapodik.

 

Seperti pada Proyek Pembagunan SMPN 2 Pajo yang sudah mencapai 30% dengan memperiotaskan mutu dan kualitas yang tidak diragukan

 

Proyek Senilai Rp. 901.000.000 (Sembilan Ratus Satu Juta) dipastikan akan rampung 100% pada bulan Oktober tahun 2025.

 

Hal itu disampaikan oleh Ketua P2SP SMPN 2 Pajo, Suriadin, saat dikunjungi awak media di SMPN 2 Pajo, Sabtu, (11/10/25), kemarin.

 

Ketua P2SP SMPN 2 Pajo, Suriadin mengatakan berdasarkan hasil konsultasi kami dengan konsultan maupun pengawas bahwa proyek pembangunan SMPN 2 Pajo ini sudah masuk 30%

 

Insyaallah kalau tidak ada kendala yang berarti, bisa dipastikan bulan 11 sudah rampung semua 100%,” tegas Ketua P2SP SMPN 2 Pajo. 

 

Foto, Kondisi Proyek Pembagunan SMPN 2 Pajo yang sudah mencapai 30%

 

Lanjut dikatakan Ketua P2SP, bahwa Proyek Pembagunan Sekolah ini ada 3 ruang kelas atau 3 lokal, terdiri dari ruangan LAP IPA, UKS dan WC.

 

Kemudian kendala yang dihadapi, sehingga Pembangunan ini terkesan lamban, Ketua P2SP menjelaskan bahwa sebenarnya tidak ada kendala yang terlalu berarti, hanya saja pengadaan material yang lamban dan faktor cuaca yang tidak menentu,

 

Jadi tidak ada kendala yang lebih serius ataupun kendala lain, seperti kendala administrasi dan sebagainya ,” terangnya.

 

Suriadin menegaskan bahwa Proyek Pembagunan sekolah ini, memperioritaskan mutu dan kualitas, agar asas manfaat dapat dirasakan oleh generasi bangsa khususnya di Desa Jambu ini.

 

Jadi kami sangat memperhatikan mutu dan kualitas pembangunan sekolah ini, agar bertahan lama,” pintanya.

 

Kemudian Terkait isu yang beredar di salah satu media online, diduga tidak adanya pembentukan Tim Panitia Pelaksana Satuan Pendidikan (P2SP), yang dipilih langsung oleh Kepala Sekolah, Ketua P2SP membantah keras bahwa itu semua tidak benar, karena sebelumnya kami sudah melakukan musyawarah dengan melibatkan semua unsur

 

Dan musyawarah itu berlangsung, mulai Jam 12 siang sampai jam 10 malam dan terpilihlah saya sebagai Ketua P2SP SMPN 2 Pajo ini, jadi Ketua P2SP SMPN 2 Pajo dipilih melalui Musyawarah, bukan ditunjuk langsung,” tegasnya.

 

Kemudian Diwaktu yang bersamaan, kita juga harus bekerja ekstra, menyelesaikan administrasinya dan terkumpul semua untuk dikirim ke pusat,” Alhamdulillah semuanya bisa teratasi dengan waktu yang kepepet,” tuturnya.

 

Untuk itu, Ketua P2SP, Suriadin menyampaikan apresiasi kepada pihak SMPN 2 Pajo ini yang sudah luar biasa bisa mendapatkan program bantuan pemerintah pusat melalui Kemendikbud sekolah dasar dan sekolah menengah.

 

Lebih khususnya Tim P2SP menyampaikan ucapan terima kasih kepada Sepala Sekolah SMPN 2 Pajo yang sudah mampu menghadirkan proyek pembangunan sekolah ini.

 

Perjuangannya Kepala Sekolah sangat luar biasa, sehingga mampu hadirkan proyek pembangunan sekolah ini, karena kita tahu, tanpa dijemput proyek ini tidak akan datang dengan sendirinya,* ucapnya penuh semangat.

 

Penulis IW 




Reaksi Pada Proyek Pembangunan SDN 07 Dompu Diduga Bermasalah, ARM Demo Dikpora Dompu.

Foto, Korlap ARM, Surio Sulistio saat menyerahkan surat aksi di Polres Dompu 

 

 

Dompu, NTB, ChanelNtbNews – Menindaklanjuti terkait Proyek Pembangunan SDN 07 Dompu yang diduga kuat menyalahi petunjuk teknis dan berpotensi pada kerugian negara, seperti beberapa pemberitaan sebelumnya melalui media ChanelNtbNews, beberapa waktu yang lalu.

 

Karena Pihak sekolah dan Panitia Pelaksana Satuan Pendidikan (P2SP) SDN 07 Dompu diduga kuat telah memberikan borongan pekerjaan atap kepada pihak luar sekolah, yang beralamatkan di Kelurahan Simpasai Kecematan Woja termasuk iparnya oknum bendahara itu sendiri yang beralamatkan di Desa Manggenae dengan kompensasi Fee 20 porsen yang berbau Nepotisme.

 

Selain itu, Oknum bendahara SDN 07 Dompu sendiri diduga kuat mendapat jatah borongan pekerjaan rehab satu ruang perpustakaan, sebagai kompensasi karena diperbantukan untuk operator sekolah termasuk memasukan pihak luar, atas persetujuan Ketua P2SP. yang bertolak belakang dengan tugas utamanya sebagai bendahara dan diduga melanggar larangan ASN untuk mengerjakan proyek yang bersumber dari Anggaran Negara.

 

Padahal masih banyak masyarakat yang ada di sekitar sekolah yang mampu atau bisa melakukan pekerjaan tersebut, namun pihak sekolah dan P2SP terkesan mengabaikan karena terobsesi keuangan besar, sehingga berpotensi pada kerugian negara.

 

Maka, mendapat reaksi keras dari Aliansi Rakyat Menggugat (ARM) Kabupaten Dompu yang akan menggelar aksi unjuk rasa di Depan Kantor Dinas Dikpora Kabupaten Dompu, pada Hari Selasa, tanggal 07 Oktober 2025

 

Dengan Surat Aksi dan Audensi, Nomor : XI/ARM/VIIII/2025 yang ditujukan Kepada Kapolres Kab. Dompu. Cq. Intelkam, tertanggal, 07/10/25, yang ditandatangani oleh Korlap ARM Surio Sulistio

 

Kepada media Korlap ARM, Surio Sulistio mengatakan bahwa dalam pelaksanaan proyek pembangunan SDN 07 Dompu senilai Rp. 1.342.357.734, yang bersumber dari APBN Tahun anggaran 2025 diduga kuat bermasalah.

 

Karena adanya dugaan Penyalahgunaan Wewenang dan Jabatan pada pekerjaan proyek revitalisasi Sekolah Dasar Negeri (SDN) 07 Dompu,” ungkap Surio Sulistio pada saat memberikan keterangan pada awak media di kediamannya Kelurahan Simpasai Kecematan Woja, Jum’at, 10/09/25.

 

Lanjut, Surio mengungkapkan hal ini diakibatkan karena adanya dugaan niat jahat atau menrea antara Kepsek, Bendahara dan Ketua Panitia Pelaksana Satuan Pendidikan (P2SP)

 

Untuk mendapatkan kompensasi 20% dari pihak luar yang memborong pekerjaan tersebut,” bebernya.

 

Oleh karena itu, Surio Sulistio mendesak Kepala Dinas Dikpora untuk segera turun mengevaluasi Proyek Pembangunan SDN 07 Dompu sekaligus Kepala Sekolah, Bendahara dan Ketua P2SP.

 

Karena diduga kuat telah berafiliasi untuk mendapat keuntungan besar masing2 pribadi pada proyek pembangunan SDN 07 Dompu yang menggunakan anggaran negara,

 

Dan kami minta dengan tegas Kepada Kadis Dikpora Dompu, untuk segera mencopot Kepala, Bendahara dan Ketua P2SP dari Jabatannya,

 

Kami juga akan membawa persoalan ini ke ranah hukum,” tegas Surio dengan nada mengancam.

 

Karena hal tersebut berpotensi pada kerugian negara dan mengarah kepada dugaan tindak pidana korupsi yang bertentangan dengan Undang-undang Nomor 31 tahun 1999, tentang Tindak Pidana Korupsi.

 

Penulis IW 




Proyek Pembangunan SMPN 5 Woja Terkesan Abaikan Warga Sekitar, Pihak Sekolah Diduga Beri Borongan Pekerjaan Atap Ke Pihak Luar 

Gambar Ilustrasi Proyek Pembangunan Bermasalah

 

 

 

Dompu, NTB, ChanelNtbNews – Proyek Pembangunan sekolah adalah bagian dari upaya Pemerintah untuk membangun atau merehabilitasi fasilitas pendidikan,

 

Seperti gedung sekolah dan ruang kelas, agar dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan memberikan lingkungan belajar yang lebih baik.

 

Namun Proyek Pembangunan MPN 5 Woja Kabupaten Dompu menjadi sorotan masyarakat yang ada di sekitar sekolah tersebut

 

Karena pihak SMPN 5 Woja diduga kuat memberikan borongan kepada pihak luar khususnya pekerjaan atap, karena terobsesi dengan keuntungan besar sehingga menyalahi petunjuk teknis.

 

Kerena terjadi konspirasi jahat antara Kepsek dan Ketua P2SP yang berpotensi merugikan keuangan negara yang mengarah pada dugaan tindak pidana korupsi dan bertentangan dengan Undang-undang Nomor 31 tahun 1999, tentang pemberantasan tindak pidana korupsi

 

Padahal kami masyarakat di sekitar sekolah, bisa mengerjakan itu, kenapa harus orang luar,! ungkap salah seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya pada pemberitaan pada media ChanelNtbNews, Jum’at, 26/09/25

 

Menurutnya, bahwa mengacu pada petunjuk teknis Program Revitalisasi Sekolah, belanja material dan sebagainya dikelola oleh Panitia Pelaksana Satuan Pendidikan (P2SP) di dibentuk oleh Sekolah melalui musyawarah.

 

Itu harus dilakukan oleh Tim Panitia Pembangunan Satuan Pendidikan (P2SP)atau jangan-jangan tidak ada pembentukan Tim P2SP? ungkapnya dengan nada curiga 

 

Lanjut Ia memaparkan pada prinsipnya Program Revitalisasi Pembangunan Sekolah ini berfokus pada Pemberdayaan masyarakat

 

Dengan memperiotaskan masyarakat yang ada di sekitar sekolah.” terangnya.

 

Oleh karena itu, Kami meminta Kepala Dinas Dikpora Dompu untuk segera turun mengevaluasi proyek pembangunan sekolah tersebut.

 

Agar proyek pembangunan SMPN 5 Woja bisa berjalan sesuai petunjuk teknis dan kualitas pembangunan dapat dimanfaatkan oleh peserta didik.

 

Untuk itu, kami minta kepada Kadis Dikpora Dompu untuk segera mengevaluasi proyek pembangunan SMPN 5 Woja

 

Namun apabila permintaan kami tidak diindahkan, maka kami akan membawa Persoalan ini ke ranah hukum.

 

Jadi segera di evaluasi dan kepala sekolah harus bertanggung jawab,” ungkapnya dengan nada mengancam. 

 

Sementara Kepsek SMPN 5 Woja yang dikonfirmasi via WhatsApp, menolak untuk dikonfirmasi Via WhatsApp dan menyarankan untuk datang langsung ke sekolah.

 

Akan tetapi ketika media ChanelNtbNews mendatangi sekolah atau SMPN 5 Woja, yang berlokasi di Mumbu Kecematan Woja dan anehnya justru kepala sekolah sudah berada di luar Daerah yang terkesan menghindar dan mengibuli wartawan.

 

Datang aja ke sekolah adinda, biar bisa melihat langsung kondisi proyek pembangunan SMPN 5 Woja, karena yang mengerjakan proyek tersebut adalah Tim P2SP.” sarannya 

 

Penulis IW 




Diduga Pihak Sekolah Dapat Fee 20% Dari Borongan Pihak Luar, Ketua P2SP SDN 07 Dompu Bantah Pihak Luar Hanya Pekerja

Foto, Papan Informasi Proyek Pembangunan SDN 07 Dompu.

 

 

Dompu, NTB, ChanelNtbNews – Masih seputar Persoalan Proyek Pembangunan SDN 07 Dompu yang diduga kuat dipihak ketigakan atau memberikan borongan pekerjaan kepada pihak lain atas persetujuan Ketua P2SP yang menyalahi petunjuk teknis, Minggu 28/09/25

 

Karena diduga menyalahi petunjuk teknis Program Revitalisasi Sekolah diakibatkan adanya dugaan pemufakatan jahat antara Kepsek, Ketua P2SP dan Bendahara yang terobsesi dengan keuntungan besar pada keuangan negara.

 

Dimana Oknum Bendahara ini diduga kuat sebagai perpanjangan kepsek yang berperan mencari pihak luar yang memborong pekerjaan dengan harga miring

 

Dengan kompensasi oknum bendahara mendapat jatah rehab satu ruang kelas, sehingga bertolak belakang tugas utamanya sebagai bendahara dan larangan ASN.

 

Termasuk adanya dugaan nepotisme, dimana oknum bendahara memberikan borongan pekerjaan kepada Iparnya sendiri

 

Hal ini dibantah juga oleh Ketua Panitia Pelaksana Satuan Pendidikan (P2SP), Suparman juga membantah kaitan dengan pemberitaan media ini, bahwa Proyek revitalisasi sekolah ini bukan dipihak ketigakan akan tetapi diberikan borongan per/item pekerjaan. Jum’at (26/09/25) kemarin, via WhatsApp.

 

Pak Alan yang dikatakan operator merupakan tim p2sp sebagai bendahara dan kewenangan beliau bukan sebagai kontraktor,” ungkap yang terkesan membela bendahara.

 

Lanjutnya, Pekerja pada proyek ini 90% merupakan warga Bali satu dan adapun sebagian tukang yang ikut kerja dari luar desa karena terbatasnya spesifikasi pekerja tertentu yang tidak ada di Kel. Bali

 

Pembelian material dilakukan oleh tim p2sp berdasarkan survey harga yg dilakukan logistik dan dibayarkan langsung oleh bendahara bukan oleh pekerja,” Sangkalnya.

 

Dan perlu di batasi dulu adinda borangan yang dimaksud bukan proyek atau aitem pekerjaannya seperti atap rehab perpustakaan.

 

Adapun pekerjaan yang terbatas di lingkungan kel. bali kami carikan pekerja di luar untuk mempercepat progres proyek dan atas kesepakatan bersama tim P2sp

 

Berikan kami waktu utk menyelesaikan pekerjaan Ake adinda mudah2 berjalan baik dan benar serta berikan saran pada kami sehingga tidak ada masalah kedepannya. InssaAllah kebersamaan pasti ada hasil,” ujarnya.

 

Terkait Oknum bendahara memberikan borongan pekerjaan atap, Ketua P2SP menjawab kalau persoalan itu dirinya tidak tahu.” kurang tau saya kaitan dengan itu tapi pada prinsip mereka pekerja bukan kontraktor” katanya terkesan mengelak.

 

Namun, berdasarkan informasi yang kami himpun, bahwa apa yang disampaikan oleh Ketua P2SP itu terkesan berbohong atau pembenaran diri saja,

 

Karena pihak luar yang disebutkan itu bukan pekerja melainkan orang yang memborong pada item pekerjaan bahkan mereka sendiri yang membelanjakan kebutuhan material, setelah menerima uang borongan dari bendahara dengan kompensasi Fee 20% untuk sekolah, bukan P2SP seperti yang disebutkan ketua P2SP

 

Dan logikanya dengan lwilayah yang luas kelurahan Bali satu, tidak mungkin tidak ada pekerja yang bisa mengerjakan proyek itu, sehingga harus memaksa mendatangkan pihak luar untuk borongan Item pekerjaan termasuk iparnya bendahara itu sendiri

 

Dan Anehnya Ketua P2SP tidak mengetahui adanya borongan pekerjaan dari iparnya oknum bendahara, padahal untuk Borongan dan pekerja atas pengetahuan Ketua P2SP, sehingga terkesan berbelit-belit

 

Maka, semakin kuat dugaan bahwa terjadi konspirasi jahat Antara Kepsek, Bendahara dan Ketua P2SP yang mendapatkan keuntungan 20 porsen dari pihak luar yang memborong pekerjaan tersebut

 

Sehingga mengarah pada dugaan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme yang bertentangan dengan Undang-undang Nomor 31 tahun 1999, tentang Tindak Pidana Korupsi.

 

Penulis Tim CNN